BLUE SKY

Rabu, Februari 25, 2009

TARGET OTOMOTIF

Kita Lihat Beberapa Berita supaya kita bisa Mengira - ngira atau pun membayangkan antara kemampuan pelayanan jaringan jalan yang ada dengan pertumbuhan kendaraan di Indonesia





















1. Toyota Produksi 6,5 Juta Unit untuk 2009

NAGOYA, SENIN — Salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia, Toyota Motor Corp (TMC) sudah mematok produksinya untuk tahun ini. Angka produksi yang dipatok sebanyak 6,5 juta unit.
Jumlah itu lebih rendah 20 persen dari total produksi tahun lalu yang mencapai 8,21 juta unit. Peraihan itu menjadikan TMC untuk pertama kali menggeser GM yang terus bertengger di tangga teratas sebagai penguasa pasar otomotif dunia.
Seperti dikutip kantor berita AP, dengan dipatoknya produksi 2009 sebanyak 6,5 juta unit merupakan pertama kali dalam lima tahun terakhir, TMC memproduksi kendaraan di bawah 7 juta unit.
Goncangan paling kuat dirasakan Toyota akibat kuatnya badai krisis ekonomi, selain di pasar domestik, juga di Amerika Utara. Wilayah ini termasuk lumbung subur bagi Toyota. Ambil contoh, pabrik yang di Detroit menjadi tulang punggung untuk pasar domestik. Guna mempertahankan kelangsungan industrinya, TMC terpaksa melakukan pengetatan dan menyunat produksi.
Sekalipun TMC sudah mematok total produksi 6,5 juta unit untuk 2009, TMC tetap mengejar angka penjualan tertinggi tahun ini sebanyak 7 juta unit. Jumlah itu masih lebih rendah sekitar 10 persen dan 500.000 unit lebih merupakan stok produksi tahun lalu.
Langkah strategi TMC untuk mencapai target di antaranya melakukan penurunan kelas terhadap beberapa produk. Untuk model yang kuat pemasarannya, tetap terkena kebijakan pengurangan produksi. Tujuannya untuk mengurangi stok yang produksinya digenjot pada 2008. Terakhir, jika tidak ada penambahan produksi, TMC menjalani opsi lain, yakni setelah musim panas memperkenalkan mobil baru, di antraranya Prius Hybrid.

2. Honda incar 35.000 unit mobil

JAKARTA: PT Honda Prospect Motor (HPM) menargetkan penjualan pada tahun ini sebanyak 35.000 unit, seiring dengan koreksi pasar otomotif domestik yang diprediksi melemah hingga di posisi 350.000 unit.Target penjualan HPM ini lebih rendah 33,3% dibandingkan dengan realisasi penjualannya pada 2008, sebanyak 52.500 unit.Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM Jonfis Fandy menjelaskan target penjualan sebanyak 35.000 unit ini dengan menggunakan asumsi nilai tukar rupiah menembus lebih dari Rp12.000 per dolar AS, suku bunga acuan (BI Rate) masih di atas 8% per tahun dan pasar otomotif nasional turun menjadi 350.000 unit."Secara umum penjualan turun karena koreksi harga dan likuiditas. Namun yang penting bagi kami tetap bisa memberikan kepuasan terhadap konsumen, melalui produk berkualitas dan memiliki resale value tinggi. Tahun ini ada skenario hati-hati, karena masih ada event pemilu. Kalau kondisi membaik kami tentu siap sesuaikan," katanya, kepada Bisnis, kemarin.Dia menyatakan saat ini pihaknya terus memantau pergerakan pasar dengan ketat secara mingguan dan bulanan, menyusul imbas krisis ekonomi global yang melemahkan pasar otomotif nasional.Kendati penjualan pada tahun ini melemah, HPM berupaya mempertahankan posisi model Jazz sebagai pemimpin pasar di segmen mobil hatchback dan model CR-V di segmen medium sport utility vehicle (SUV). Dari 35.000 unit target tahun ini, sebanyak 10.500 unit di antaranya diharapkan berasal dari Jazz.Pada bulan lalu, HPM mencatat penjualan 2.039 unit, melorot 46% dibandingkan dengan bulan yang sama 2008 yaitu 3.816 unit. Meski demikian, penjualan beberapa produk Honda seperti Jazz dan CR-V masih menunjukkan performa yang dominan di kelasnya masing-masing.All New Honda Jazz yang merupakan produk andalan di segmen hatchback, tetap memegang angka penjualan tertinggi di antara jajaran produk Honda lainnya yaitu 1.064 unit dan mengantongi 38% pangsa pasar."Penghargaan Most Competitive Car untuk All New Jazz dari Autocar membuktikan produk kami tetap diakui konsumen. Jazz memang terbaik. Secara umum mobil ini sangat istimewa.""Dibandingkan Januari, ekspektasi kami untuk Februari ini lebih baik. Dari perolehan SPK [surat pemesanan kendaraan] sampai pekan lalu hampir 1.000 unit. Level stok kami tidak terlalu tinggi bulan ini, di kisaran 2.000 unit."Dia menambahkan HPM kemungkinan akan meningkatkan produksi pada Februari-Maret, dengan menambah shift kerja dari satu shift pada November hingga Januari lalu menjadi dua shift kerja. HPM saat ini mempekerjakan sebanyak 2.800 orang tenaga kerja, baik karyawan tetap maupun kontrak"Kami hanya merumahkan sekitar 20 karyawan kontrak pada November lalu, karena kontrak kerja mereka selesai. Untuk karyawan kontrak ataupun outsourcing lainnya belum ada yang diberhentikan sampai sekarang."


3. Honda pangkas target 30%

SURABAYA: Perlambatan ekonomi pada 2009 mendorong Honda Surabaya Center mengoreksi target penjualan menjadi 5.000 unit untuk wilayah Jatim, Bali dan Nusra, atau turun 30% dibanding pencapaian 2008 sebanyak 7.207 unit.
"Prediksi target tersebut cukup realistis karena pasar otomotif diperkirakan bakal lesu, sebagai dampak dari krisis global dan pemilu," ujar Operation Manager Honda Surabaya Center (HSC) Wendy Miharja di Surabaya.
Menurut dia merosotnya pasar otomotif itu sudah nyata pada Januari 2009, dimana penjualan mobil Honda di Jatim, Bali dan Nusra hanya mencapai 400 unit per bulan.
Sementara selama Februari naik tipis yakni sebanyak 500 unit.
Menurut dia, 60% pasar otomotif tahun depan akan didominasi kendaraan seharga Rp150 juta hingga Rp300 juta. (BISNIS/DW)


4. Mitsubishi Masih Menjagokan Triton Exceed untuk Pasar 2009

JAKARTA, RABU — Semangat PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors selaku ATPM Mitsubishi di Indonesia menaikkan market share dari 14,4 persen yang diraih tahun lalu menjadi 15 persen untuk 2009 dari total sekitar 450.000 unit tampaknya bakal berjalan mulus. Pasalnya, dari laporan Gaikindo mengenai total penjualan Januari yang 31.000 lebih unit itu, Mitsubishi merebut 15 persen lebih.
"Untuk Januari ini, berdasarkan retail, penjualan Mitsubishi mencapai 5.630 unit," tegas Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Rizwan Alamsjah kepada Kompas.com dalam acara Media Gathering Mitsubishi di Jakarta, kemarin. Kalau saja angka 15 persen bisa diraih setiap bulannya, lanjut Rizwan, berarti sampai akhir tahun mencapai total lebih 60.000 unit. Artinya, "Target market share 15 persen terpenuhi," yakin Rizwan.
Keyakinan Rizwan dilatari keunggulan produknya, terutama di kelas commercial vehicle (CV) dan light commercial vehicle (LCV). Untuk Januari ini, dari total 5.630 unit, CV menguasai 37,3 persen dan LCV tertinggi, 60,8 persen. Adapun passenger car mendekati 1 persen. Selain truk, Mitsubishi masih mengandalkan pick-up kabin tunggal dan ganda dari Strada Triton Exceed sebagai primadona. Pada bulan pertama 2009, Triton menyumbang penjualan terbesar, sekitar 60 persen dari 5.630 unit.
"Pasar pick-up masih menggairahkan. Dengan memiliki kualitas dan reliability yang bagus, kami bisa menjual lebih banyak lagi," yakin Rizwan mengenai Triton Exceed. Kemudian, mengenai perkembangan industri otomotif, katanya, boleh dibilang sudah tidak ada masalah. "Karena inflasi dan suku bunga sudah turun, PR di industri otomotif tinggal soal harga saja," paparnya.
Selain masih mengandalkan Triton, untuk tahun ini, KTB sudah menyiapkan beberapa produk baru. Baik Rizwan, maupun Fumio Kuwayama (Presiden KTB), sama-sama bungkam perihal kendaraan baru mereka. Namun, ada produk yang sama sekali baru dan beberapa facelift.



5. Isuzu Masih Mengandalkan Panther

JAKARTA, KAMIS — Menghadapi tahun 2009, PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan tetap fokus pada segmen commercial vehicle. Pasalnya, segmen ini dinilai tidak akan punah di masa depan. "Yang namanya pengangkutan tidak akan punah. Kecuali kalau seperti Star Trek yang bisa mengangkut langsung sampai," kata Wakil Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi, di Jakarta, Kamis (12/2).
Selain itu, Isuzu tetap berada di jalurnya dengan mesin diesel yang semakin dibutuhkan karena lebih hemat bahan bakar. Soal target penjualan, dikatakannya, tentu tidak akan sebagus 2008 yang meraih total sampai 25.325 unit. Untuk 2009 ini ia hanya menyebut angka 16.000 unit.
"Kalau masalah pasar naik turun kami sudah biasa. Krisis 1998 lalu lebih parah. Waktu ada kenaikan BBM lalu juga lebih berat," tutur Yohanes.
Untuk menyiasati pasar yang tengah lesu, Yohannes memaparkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi. Di antaranya akan memperkuat pelayanan after sales untuk kepuasan pelanggan. Seperti bengkel, servis, dan mempersiapkan sales force yang baik sehingga membantu pelanggan.
Untuk produk baru, Yohannes hanya menyebutkan Panther facelift yang perkenalannya tanpa ada acara resmi. Bahkan produk sudah dipajang di lantai 7.


sudah.. sudah.... merk yang gak disebutkan jangan kecewa saya mohon maaf....

tapi ini sebagai gambaran bahwa pertambahan jumlah kendaraan begitu pesat, tapi apakah kemampuan jalan cukup untuk menampung kendaraan yang menurut berita2 diatas sudah laku terjual belum lagi ditambah kendaraan yang sudah terjual sebelumnya... sebelumnya ... dan sebelumnya.

kebayang gak kemacetan di Jakarta, Surabaya dan kota2 lainnya makin meningkat???

Masyarakat diajak naik Transportasi Masal, tapi fasilitasnya kurang ditunjang, kayak2nya trayeknya kurang efektif jadi harus mbayar berkali-kali kalau tujuannya lebih dari satu tempat. ( Contoh : melbourne australia, menggunakan sistem kupon harian / atau mingguan naik apa saja, kemana saja cukup mbayar sekali, Mirip2 Bus Way deh.. )
jadinya orang malas naik transportasi masal lebih baik naik motor atau mobil pribadi yang ber AC.

dilema memang...
butuh ketegasan dari pemerintah lebih penting mana :
INVESTASI atau LINGKUNGAN ???

Kalau penting Investasi yang pasti proses Global Warming akan lebih cepat. yang bisa dirasakan sekarang oleh Kita Semua :
1. Musim Hujan : Banjir, Tanah Longsor, Angin Ribut, Bencana lain...
2. Musim Panas : Kekeringan, Suhu Panas ( ada yg sampai diatas 40 derajat Celcius ), Kebakaran Hutan Dll.

Kalau Penting lingkungan, mudah2an Generasi yang akan datang masih bisa ikut menikmati Hidup dibumi ini.

Saya Rindu BLUE SKY.... seperti gambar2 di desktop wallpaper

apa rekan2 ada ide untuk memecahkan masalah ini???